HEWAN-HEWAN BERKEKUATAN LISTRIK
Ikan-ikan laut terlihat nyaman berenang
kesana-kemari, menikmati indahnya dunia air. Lumba-lumba dengan gembira
mempertontonkan keahliannya berakrobat di dalam air sambil sesekali muncul di
permukaan dan mengundang decak kagum semua yang menyaksikan atraksinya. Ikan
hiu dan paus berlomba- lomba menjadi yang paling ditakuti di kerajaan air
dengan bermodalkan ukuran tubuh yang sangat fantastis. Betapa menakjubkannya
pemandangan indah dunia laut, betapa asyiknya menikmati tontonan fantastis yang
diperlihatkan binatang- binatang laut. Dan satu lagi yang sering tidak
disadari, betapa berlimpahnya pelajaran yang bisa diambil dari
aktivitas-aktivitas binatang laut, terutama pelajaran yang berkaitan dengan
fisika.
Hal pertama yang paling jelas kaitannya
antara binatang laut dengan konsep-konsep fisika adalah kemampuan berenang yang
sangat baik yang dimiliki oleh binatang binatang laut. Bentuk tubuh ikan-ikan
laut dirancang sedemikian rupa supaya mereka dapat berenang dengan cepat dan
mudah. Bentuk ramping yang disebut streamline ini menjadi begitu populer dan
banyak ditiru oleh manusia dalam berbagai kreasi teknologi, seperti desain
kapal selam.
Penguin dan paus tidak akan pernah
tenggelam tanpa perlu berenang sama sekali, sedangkan lumba-lumba dan hiu harus
terus berenang supaya tidak tenggelam ke dasar laut. Konsep fisika yang dapat
menjelaskan fenomena ini adalah buoyancy (adanya gaya keatas). Binatang laut
yang memiliki massa jenis lebih besar dari massa jenis air akan tenggelam ke
dasar laut, sedangkan binatang yang memiliki massa jenis lebih kecil dari massa
jenis air akan terapung. Banyak ikan laut yang memiliki massa jenis yang hampir
sama dengan massa jenis air laut sehingga mereka dapat melayang. Massa jenis
binatang laut banyak dipengaruhi oleh jumlah udara yang terperangkap di
paru-paru, bulu-bulu, maupun sirip berenang. Semakin banyak udara yang dapat
ditampung semakin besar volume binatang sehingga massa jenisnya semakin kecil.
Manusia umumnya tetap tidak bisa terapung walaupun sudah menghirup napas
sebanyak mungkin, karena massa jenisnya masih lebih besar dari massa jenis air.
Kemampuan
berenang ini ternyata masih dilengkapi lagi dengan berbagai kemampuan
fantastis yang dimiliki binatang-binatang laut untuk menunjang kehidupan
mereka di dunia air. Salah satu yang paling menarik dan banyak ditiru oleh
manusia adalah bioelectricity (aktivitas elektrik pada makhluk hidup). Paus biru
dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan gelombang infrasonic yang
sangat canggih. Lumba-lumba memiliki sistem ultrasound dengan kekuatan empat
kali lebih besar dari teknologi ultrasound manusia. Hiu dapat mendeteksi perubahan
terkecil gelombang listrik dan elektromagnetik yang biasanya disebabkan
oleh adanya organisme lain (termasuk manusia) di laut sekitarnya. Hiu macan
(tiger sharks) memiliki alat yang dapat mendeteksi gelombang listrik (electroreceptors)
yang terletak di sekitar mulutnya. Electroreceptor yang sangat sensitif
ini mampu mendeteksi sampai 5x10-12 Volt. Tubuh manusia yang berenang
di laut (juga berbagai binatang lain) menyebabkan terjadinya perubahan gelombang
listrik (perubahannya sangat kecil). Air laut yang mengandung garam (elektrolit)
menghantarkan sinyal-sinyal listrik ini sehingga dapat dideteksi oleh electroreceptor
hiu. Saat itu juga hiu dapat mengetahui keberadaan calon mangsanya
tersebut dan langsung memulai serangan untuk mendapatkan makanan.
Semua
hewan yang hidup memancarkan muatan listrik selama gerakan otot rutin, meskipun
pada kebanyakan hewan, listrik yang dikeluarkan lemah. Hewan-hewan yang
akankita bahas di bawah ini bergantung pada kemampuan electroreception biologis
mereka dalam memproduksi listrik untuk berburu mangsa, melawan serangan
pemangsa dan bahkan navigasi.
1. Peters Ikan Belalai Gajah
Ditemukan di sekitar sungai di Afrika barat dan
tengah, ikan ini berwarna gelap. Batang seperti tonjolan dari kepala adalah
mulut yang sebenarnya.
Elephantnose fish dilengkapi dengan organ yang
menghasilkan listrik khusus, yang terletak di ekor, yang terdiri dari ribuan
"kotak seperti sel multi-bernukleus" disebut electroplax (atau
electroplaques).
Menurut WetWebMedia.com, dalam keadaan
istirahat, masing-masing sel electroplax memiliki muatan negatif di dalam dan
muatan positif di luar.
Ketika organ dirangsang melalui kontraksi otot,
maka akan menciptakan arus listrik lemah. Dengan demikian,
Elephantnose fish ini mampu mendeteksi berbagai tingkat distorsi dan
kemudian dapat membedakan antara predator dan mangsa.
2. Ikan Pari Electric
Seperti belut listrik, hewan ini, juga mampu
mengendalikan tegangan di setiap muatan listrik dalam tubuhnya. Organ produksi
terletak di kedua sisi kepala dan bersama-sama menghasilkan tegangan listrik
sampai 220 volt.
Kejutan listrik yang dihasilkan hampir serupa
dengan efek jika menjatuhkan pengering rambut ke bak mandi.
3. Hiu Kepala Martil
Dengan ratusan ribu organ electrorecptor
(disebut Ampullae dari Lorenzini) di dalam tubuh mereka, hiu ini menjadi satu
satunya hiu yang memiliki sensitivitas listrik terbesar yang dapat mendeteksi
sinyal dari setengah milyar volt hewan lain. Dan memudahkan dalam mencari
mangsa.
Ampullae mendeteksi medan listrik yang
dihasilkan oleh hewan bawah air lainnya, sehingga memungkinkan hiu martil untuk
memindai pasir dan menggali makan malam dari dasar laut.
Hiu Martil juga dikatakan menggunakan deteksi
internal mereka seperti perangkat GPS, membantu untuk menyesuaikan diri dengan
mendeteksi arus laut yang bergerak dalam medan magnet bumi.
4. Echidnas
Termasuk anggota dari ordo monotreme, hewan
berduri ini memiliki moncong memanjang yang berfungsi baik sebagai mulut dan
hidung. Moncong ini juga mengirim sinyal-sinyal listrik yang membantu mereka
menemukan serangga untuk di lahap.
Sistem electroreceptive di moncongnya masih
kurang kompleks daripada platypuses. Electroreception mereka terbukti berguna
meskipun mereka menjadi hewan darat karena moncong mereka terus menerus basah.
Hal ini jauh lebih mudah untuk menghantarkan
listrik dalam air daripada di darat, itulah sebabnya mengapa kebanyakan hewan
dengan electroreception berasal dari perairan.
5. Electric Skate
Makhluk-makhluk ini menghabiskan sebagian besar
waktu mereka di dasar laut (air dingin), menggunakan kemampuan electrosense
mereka untuk mengambil medan listrik lemah yang dikeluarkan oleh udang, siput
dan kerang kegemaran mereka.
Mulut mereka terletak di bagian bawah tubuh
mereka, sehingga lebih mudah untuk mencari makanan. Masing-masing dikembangkan
dengan organ bilateral di sepanjang ekor yang menghasilkan sengatan listrik
intermiten.
Intensitas shock bervariasi dari spesies ke
spesies, tetapi umumnya mereka diberkati dengan daya tahan, yang memungkinkan
mereka untuk menahan goncangan cukup lama.
Meskipun mengandalkan diri mereka dengan listrik
yang dihasilkan untuk melawan predator, mereka juga menggunakannya sebagai cara
untuk mengenali dan berkomunikasi dengan satu sama lain
6. Belut listrik
Paling sering ditemukan di perairan Amerika
Selatan, belut listrik menghasilkan listrik lebih dari hewan lain di dunia.
Dengan 5.000 sampai 6.000 electroplax! Penelitian menunjukkan bahwa mereka
dapat menghasilkan kejutan intermiten tanpa lelah selama satu jam.
Jumlah tenaga listrik yang dihasilkan dengan
mudah bisa mematikan bagi manusia dewasa berukuran rata-rata. Namun, sebagian
dari apa yang membuat belut listrik sangat unik adalah kemampuannya untuk
mengontrol intensitas guncangan mereka.
Belut listrik tidak benar-benar diklasifikasikan
sebagai belut, tetapi lebih sebagai ikan.
7.
Catfish Electric
Lele air tawar ini asli dari perairan tropis di
Afrika. Dengan kemampuan untuk menghasilkan listrik sampai dengan 350 volt yang
kira-kira jumlah yang sama yang diperlukan untuk menggerakkan komputer selama
45 menit.
0 komentar: